Banyuasin – TeropongSumsel.Com
Kepala Desa Tabala Jaya Kecamatan Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, dinilai arogan dan tidak mencerminkan sikap seorang Kepala desa. Bahkan yang bersangkutan sempat melontarkan kata-kata dengan bahasa kotor kepada wartawan Teropong sumsel.com saat dikonfirmasi mengenai kantor desa terbengkalai dan tidak terawat.
“Sungguh sangat disayangkan sikap arogan Oknum Kepala Desa Tabala Jaya “Sainul Arif” saat dimintai konfirmasi mengenai kantor desa terbengkalai dan tak terawat malah berkata kasar dan kotor,” Selasa (05/8/2020).
Saat itu awak media sedang mengkonfirmasi oknum Kades Tabala Jaya prihal kantor desa terbengkalai dan tidak terawat. Namun Oknum Kades bukannya mengeluarkan statement yang baik, justru sebaliknya menjawab konfirmasi dengan mengucapkan bahasa kotor yaitu “Anjing,,,Babi” melalui pesan whatsapp nya, tidak hanya itu kades juga mengirim pesan suara (voice note) dengan gagah nya mengatakan “kalu kau hebat nian dimano kau Kito ketemu Bae kalu kau Lanang nian jangan dikit-dikit buat berita,Kito ketemu Bae, ucapnya.
“Hal ini sangat tidak pantas bagi seorang Kepala desa yang berkata kotor seperti itu. Dia itu kan Kades sebagai pejabat publik sudah seharusnya bisa memberikan contoh yang baik etika maupun santun. Karena pejabat publik adalah selaku abdi masyarakat harus dapat memberikan tauladan dan prilaku yang baik,”
PLT Camat Karang Agung Ilir ” Rakiman S.Pd ” ketika dimintai tanggapan mengenai prihal kades yang arogan tersebut enggan memberikan jawaban dan memilih untuk bungkam.
Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Coorporation Anti Coruption Agency Sumatera Selatan (CACA SUMSEL) “Reza Fahlevi” Sangat menyayangkan sikap Kades seperti itu. “Tidak semestinya berkata demikian karena Kades adalah pimpinan dan tentunya juga panutan bagi masyarakat yang dipimpinnya,” kata Reza di palembang, Selasa (05/8/2020), saat dihubungi teropong Sumsel.com melalui pesan WhatsApp.
Reza juga mendesak inspektorat turun ke desa Tabala Jaya untuk audit seluruh anggaran pemerintah baik itu ADD maupun DD bahkan anggaran APBD, Pungkasnya. (TIM)